:: WeLcome to my bLogger ::

:: WeLcome to my bLogger ::

I hope you, guys ...
can get something valuable here .. :)
So ,,
Happy reading and finding new things, guys .....
Hehehe ~

Senin, 21 Februari 2011

Jesus willingly died for our sins all
Apapun Tak ada yang mustahiL bagi-Nya :)

SOPIR TAXI DAN PENDETA

Seorang sopir taxi yang baru saja meninggal tiba di gerbang surga dan bertemu Petrus yang menjaga pintu surga. Sopir taxi itu memperkenalkan diri "Saya Ucok, sopir taxi".
Petrus membuka buku besar untuk melihat nama calon penghuni surga. Setelah itu Petrus memberikan jubah dari sutera halus dan sebuah tongkat dari emas serta mempersialakan sopir taxi itu masuk ke surga. Di belakang sopir taxi itu ada seorang pendeta yang juga baru saja meninggal, ia memperkenalkan diri "Saya Agus, seorang pendeta".
Petrus pun kembali membolak-balik buku besarnya, setelah itu ia berkata kepada si pendeta: "Baiklah, kamu diijinkan masuk, ambilah jubah dari katun kasar itu dan tongkat kayu yang ini."
Tentu saja, si pendeta protes: "Lho apa ngga salah, saya harus mengenakan jubah dan membawa tongkat ini. Saya kan pendeta, pasti kedudukan saya lebih mulia dari sopir taxi yang memperoleh jubah sutera dan tongkat emas."
Petrus menoleh sebentar dan menjawab langsung: "Di sini, kita melihat hasil yang didapatkan. Saat kamu berkotbah, orang-orang ngantuk dan tertidur. Sedang saat si Ucok membawa taxinya, semua orang bersiaga dan berdoa terus tanpa henti!"

KISAH AYAM BANGKOK DAN AYAM KAMPUNG

Seekor ayam kampung yang baru dibeli dilepaskan di pekarangan belakang rumah yang luas.
Tiba-tiba seekor ayam bangkok jantan berlari kencang mendekati ayam kampung tadi. Ayam kampung yang baru saja dilepas tersebut tentu kaget dan lari secepat-cepatnya.
Dia lompat ke pagar, si jantan ikut lompat. Dia lompat ke jendela, si jantan pun lompat juga. Aksi kejar-mengejar terus berlangsung sampai akhirnya si ayam kampung sempat melihat tumpukan kayu dan segera masuk melalui lubang yang pas sekali dengan tubuhnya. Maka selamatlah dia karena si jantan tidak bisa masuk.
Si ayam jantan sambil terengah-engah berteriak: "Kurang ajar, dasar kampungan!, keluar kau!"
Ayam kampung: "Biarin! Memang saya ayam kampung!!!"
angan bertengkar tanpa sebab dengan seseorang yang tak pernah berbuat jahat kepadamu. (Amsal 3:30, BIS)

MELAYANI SAJA

Karena jengkel dengan kebandelan anak-anaknya, sebelum berangkat ke luar negeri, Pak Mario meninggalkan pesan yang ia kutip dari Matius 20:26. Dan begitu anak sulungnya membaca pesan itu, ia cepat-cepat mendekati adiknya.
"Hei, Bolly, kemarin kau bilang kau ingin jadi pembesar."
"Iya! Memang kenapa?" jawab adiknya. "Jadi pembesar kan enak. Tinggal perintah ini dan itu dengan jari telunjuk, lalu marah-marah dengan kepalan di tangan."
"Bagus! Kalau begitu, tolong semirkan dulu sepatuku ini!"
"Ha! Apa hubungannya?"
"Nih, baca pesan Papa: Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu."
"Huuuh...!"
"Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera." (Efesus 4:2-3)

MELAMAR KERJA

Suatu hari ada pemuda melamar ke suatu perusahaan.
Manajer HRD, "Apabila Saudara diterima di perusahaan ini, berapa gaji yang Saudara harapkan?"
Pemuda, "Saya ingin gaji dalam dolar AS saja, Pak. Tidak usah terlalu tinggi, cukup 10.000 dolar AS saja."
Manajer HRD, "Boleh juga, sesuai dengan jabatan yang Saudara lamar. Ehm ... bagaimana kalau perusahaan menawarkan lebih banyak: kami sediakan mobil Mercedes lengkap dengan supirnya, rumah di Pondok Indah dengan kolam renang, liburan setiap akhir minggu ke Bali, cuti 12 hari setiap akhir tahun ditambah bonus 12 kali gaji?"
Pemuda (dengan rasa girang campur tidak percaya), "Ah, jangan bercanda, Pak!"
Manajer HRD, "Lho...kan Saudara duluan yang mengajak bercanda...!!!"
Berliku-liku jalan si penipu, tetapi orang yang jujur lurus perbuatannya. (Amsal 21:8)

MATAHARI ATAU BULAN

Serombongan majelis yang dipimpin ibu Nini, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa. Kunjungan itu dilakukan untuk melihat keadaan pasien RS Jiwa yang mereka rasa perlu pertolongan secara rohaniah. Rombongan tersebut berjalan mengelilingi semua ruangan di RS Jiwa itu.
Sementara itu, di pinggir taman RS Jiwa tersebut, duduklah dua orang pasien dan mereka sedang asyik bercakap-cakap.
Nono : "Eehh ... kamu ... tahu nggak kalau benda bulat di atas sana itu adalah matahari?!"
Yundi : "Menurutku itu bukan matahari. Itu bulan!!"
Nono : "Bulan bagaimana?? Itu ´tuh matahari bukan bulan!"
Yundi : "Dasar gila!! Benda yang di atas sana itu namanya BULAN!!!"
Nono : "Kamu yang gila!! Itu matahari bukan bulan!"
Yundi : "Bulan!!"
Nono : "Matahari!!"
Yundi : "Bulan!!"
Di tengah-tengah suasana itu, rombongan majelis tadi mendengar perdebatan dua orang pasien tersebut dan sempat menatap ke dua pasien tersebut dengan heran dan takut. Tiba-tiba, salah seorang dari rombongan majelis itu, ibu Nini, berjalan menghampiri ke dua pasien tersebut seraya bertanya,
Ibu Nini : "Eeehhhh ada apa ini ? Mengapa kalian bertengkar di sini?"
Nono : "Lha ini dia yang ku tunggu-tunggu!! Eh ... ibu ... benda yang di atas sana itu kan matahari ya, Bu?!"
Ibu Nini : "Iya ... iya ...."
Yundi : "Bukaaaann!! Itu bukan matahari ... itu bulan!!"
Ibu Nini : "Iya ... iya ... Kamu juga betul."
Nono : "Gimana sih ibu ini ... ibu gila ya ...!? Itu bukan bulan
    tapi matahari!"
Ibu Nini : "Iya ... iya .... Kalian semua betul."
Yundi : "Nggak!! Pokoknya itu bulan!"
Nono : "Matahari!!"
Mendengar perdebatan itu lagi, Ibu Nini tersenyum sambil menggelengkan kepala sementara teman-teman lainnya dalam rombongan itu tertegun.
Selang beberapa menit, di saat perdebatan itu terus berlangsung, tiba- tiba lewatlah seorang pasien yang duduk di kursi roda dengan diikuti beberapa perawat. Kemudian dengan cepat si Nono berdiri di depan pasien yang duduk di atas kursi roda itu dan bertanya,
Nono : "Eh ... kamu lihat nggak benda bulat di atas sana itu ?"
Pasien kursi roda : "Iya ... Saya lihat. Memangnya ada apa ?"
Nono : "Itu ´kan namanya matahari ya?!"
Yundi : "Bukan ya !! Itu bulan ya??!!"
Nono : "Matahari!!"
Yundi : "Pokoknya bulan!!"
Nono : "Matahari!!"
Yundi : "Saya yakin ... pasti dia bilang bahwa itu bulan. Iya ´kan ?"
Pasien kursi roda : "Maaf mas ... saya gak tahu apa itu. Saya kan orang baru disini! Saya belum kenal apa nama benda itu?!"
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. (Yakobus 4:2)

MONYET MASUK SORGA

Seorang jemaat berangkat ke gereja dengan membawa beberapa uang kertas dalam dompetnya, yang terdiri dari Rp. 50,000-an, Rp. 20,000-an, Rp. 10,000-an dan Rp. 500-an. Dalam perjalanan tersebut terjadi saling olok antara uang kertas Rp 50,000, Rp. 20,000 dan Rp. 10,000-an, yang bergambar manusia (tokoh dan pahlawan nasional) disatu pihak, melawan uang Rp. 500-an yang bergambar seekor monyet.
Rp. 50,000-an
:
"Hei monyet, ngapain kamu ikut-ikutan ke gereja?
Nggak boleh!"
Rp. 500-an
:
"Emangnya kenapa? Biarpun saya monyet tapi saya akan masuk ke surga dan kamu manusia akan lebih sulit masuk surga."
Rp. 50,000-an
:
"Kok bisa, kenapa?"
Rp. 500-an
:
"Karena saya lebih rajin masuk ke gereja dari pada manusia. Lihat saja setiap ada persembahan kamu akan melihat banyak sekali monyet-monyet dalam kantong persembahan dari pada manusia."
Rp. 50,000-an
:
"?????!!!!!!"

Mengklaim janji-janji Tuhan saja tidak cukup, Responilah dengan benar

Bila diajukan pertanyaan siapa yang mau merasakan kegenapan janji-janji Tuhan dalam hidupnya maka semua orang pasti akan mengangkat tangannya. Sebagai umat percaya, semua orang kristen sangat menginginkan kegenapan setiap janji-janji Tuhan dalam hidupnya terlebih lagi zaman sekarang ini zaman yang penuh dengan kesulitan dan persaingan, sehingga tidak heran, mimbar gereja saat ini lebih cenderung kepada kotbah-kotbah yang bersifat berkat.

Lalu saudara, sekali lagi kami bertanya apakah anda benar-benar ingin kegenapan janji-janji berkat Tuhan di genapi dalam kehidupan Saudara? Jika ya, maka responilah janji Tuhan dengan benar. Lalu, bagaimana kita bisa meresponi janji-janji itu? Mari kita belajar dari Yakub.

Yakub adalah contoh yang dapat kita teladani bagaimana responnya terhadap janji-janji Tuhan.

Suatu ketika Yakub melarikan diri dari rumah dan kampung halamannya menuju Haran karena takut terhadap Esau kakaknya. Yakub takut karena ia telah merebut berkat sulung dari Esau kakaknya dengan cara curang, dan suatu malam ditengah perjalanan, Yakub bermimpi. Ia melihat sebuah tangga didirikan yang ujungnya sampai kelangit. Di tangga itu ia melihat malaikat Tuhan turun naik. Lalu Tuhan berfirman kepadanya.“Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” (Kejadian 28:13-15)

Ketika terbangun Yakub terheran-heran dan terpana. Betapa dahsyatnya tempat itu, terlebih lagi jika mengingat janji-janji yang telah diucapkan Tuhan dalam mimpinya itu. Lalu apa respon Yakub? Apakah yakub hanya diam-diam saja atas janji itu? Apakah Yakub hanya mengklaim janji itu tanpa berbuat apapun?

Tidak saudaraku. Yakub tidak diam-diam saja, Yakub tidak hanya mengklaim dan meyakini bahwa Tuhan pasti menepati janji-janjiNya itu.

Saudaraku, mengklaim dan meyakini janji-janji Tuhan tidaklah salah, namun itu saja tidak cukup. Kita juga harus meresponi dan berbuat sesuatu atas janji-janji itu. Lalu apakah yang harus menjadi respon kita?  Untuk Itu kita bisa meneladani apa yang dilakukan Yakub, yaitu:

1.    Ingatlah selalu akan janji-janji Tuhan.

Kejadian 28:18 (IBIS)  Keesokan harinya pagi-pagi, Yakub bangkit, lalu mengambil batu yang dipakainya sebagai bantal dan menegakkannya menjadi batu peringatan. Dituangkannya minyak zaitun di atas batu itu untuk dikhususkan bagi Allah.

Setelah bangun dari tidurnya, Yakub mendirikan sebuah Tugu peringatan dari sebuah batu yang pada saat tidur dijadikan bantalnya. Dengan mendirikan batu peringatan itu, maka setiap Yakub melihatnya, itu akan mengingatkan janji-janji yang pernah diucapkan Tuhan kepadanya. Dan dengan batu itu, Tuhanpun akan diingatkan bahwa Tuhan pernah berjanji kepada Yakub. Hal yang sama juga pernah terjadi ketika Tuhan menaruhkan sebuah pelangi di langit sebagai bukti janji antara Tuhan dengan Nuh bahwa Tuhan tidak akan memusnahkan manusia dengan Air Bah lagi, itu kita temukan pada ayat dibawah:

Kejadian 9:11-17 (IBIS)  Inilah perjanjian-Ku dengan kamu: Aku berjanji bahwa segala makhluk yang hidup tidak akan lagi dibinasakan oleh banjir. Tidak akan lagi ada banjir yang membinasakan bumi ini.  Sebagai tanda perjanjian kekal, yang Kubuat dengan kamu dan dengan segala makhluk yang hidup,  maka Kutaruh pelangi-Ku di awan sebagai tanda perjanjian-Ku dengan dunia.  Setiap kali, jika Aku menutupi langit dengan awan, lalu pelangi itu tampak, Aku akan mengingat janji-Ku kepadamu dan kepada segala makhluk hidup, yaitu bahwa banjir tidak akan lagi membinasakan segala yang hidup. Bilamana pelangi tampak di awan, Aku akan melihatnya dan mengingat perjanjian yang kekal itu antara Aku dengan segala makhluk yang hidup di bumi.   Itulah tanda janji-Ku yang Kuberikan kepada segala makhluk yang hidup di bumi."

Saudaraku, kita perlu mengingat senantiasa janji Tuhan kepada kita dan hal itu juga akan mengingatkan Tuhan bahwa Tuhan telah menyatakan janji-janjiNya dan janji-janjiNya itu harus di tepati. Bagaimana Tuhan mau menggenapi janji-janjiNya jika kita sendiripun tidak mau mengingat janji-janjinya itu?

2.    Jadikanlah hidupmu menjadi baitnya Tuhan.

Kejadian 28:22a Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah.

Untuk mengokohkan janji itu maka Yakub juga berjanji kepada Tuhan bahwa di tempat itu ia akan mendirikan rumah Allah.

Lalu bagaimana dengan kita saudara? Untuk mengokohkan perjanjian Allah dalam hidup kita maka kita juga harus membuat komitmen kepada Tuhan bahwa kita akan mendirikan baitnya Allah. Apa yang dimaksud dengan bait Allah? Mari kita perhatikan ayat dibawah:

1Korintus 6:19  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Dari ayat ini dijelaskan bahwa sebenarnya tubuh kita adalah bait Allah, oleh sebab itu mari kita serahkan tubuh kita kepada Tuhan untuk dijadikan baitNya. Mari kita kuduskan hidup kita agar Roh Kudus mau berdiam di dalamnya.

Saudaraku, jangan kita serahkan tubuh kita kepada dunia ini untuk dijadikan bait roh-roh najis. Karena jika kita menyerahkan tubuh kita kepada roh-roh najis/dunia maka roh-roh itu akan senantiasa menyertai kita. Maka jangan heran mengapa ada orang yang senantiasa berbuat jahat, cabul atau berpikiran kotor. Itu karena ia menyerahkan tubuhnya untuk di jadikan tempat oleh roh-roh tersebut. Oleh sebab itu mari kita serahkan tubuh kita menjadi Baitnya Roh Kudus sebab jika Roh Kudus ada dalam hidup kita, itu artinya Tuhan senantiasa ada bersama-sama kita. Jika Allah di pihakku siapakah yang menjadi lawanku (tidak ada).

3.    Berjanjilah bahwa Setiap apa yang saudara terima akan saudara berikan sepersepuluhnya untuk Tuhan.

Kejadian 28:22b Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Ini adalah komitmen untuk membayar perpuluhan. Yakub berkomitmen kepada Tuhan bahwa setiap berkat yang ia terima akan di kembalikan sepersepuluhnya kepada Tuhan.

Saudaraku, jika saudara ingin merasakan kegenapan janji Tuhan maka saudara harus membayar persepuluhan. Membayar persepuluhan itu sangat penting saudara, bahkan Tuhan mengatakan orang yang tidak membayar persepuluhan adalah penipu. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Maleaki 3:8 (IBIS) Sekarang Aku bertanya kepadamu: Bolehkah manusia menipu Allah? Tentu saja tidak. Tetapi kamu menipu Aku juga. Kamu bertanya, 'Bagaimana?' Jawab-Ku: Dalam hal membayar sepersepuluhan dan memberi persembahan.

Namun, jika saudara membayar persepuluhan dengan setia maka itu akan menjadi berkat bagi saudara. Sama seperti Tuhan memberkati Yakub, Tuhanpun akan memberkati saudara.

Maleaki 3:10-12 (IBIS) Bawalah sepersepuluhanmu seluruhnya ke Rumah-Ku supaya ada makanan berlimpah di sana. Ujilah Aku, maka kamu akan melihat bahwa Aku membuka pintu-pintu surga dan melimpahi kamu dengan segala yang baik. Aku tak akan membiarkan serangga merusak hasil bumimu; pohon-pohon anggurmu akan sarat buahnya.  Maka kamu akan dikatakan bahagia oleh semua bangsa, sebab negerimu menjadi tempat yang baik untuk didiami."

Oleh sebab itu, apakah saudara rindu di berkati dan merasakan kegenapan janji-janji Tuhan? Bayarlah perpuluhan dengan setia maka berkat-berkat Tuhan tercurah atas hidup saudara.
Tuhan Yesus memberkati kita. Amin

Dalam TUHAN , Masa Depan Penuh Harapan



Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Akhir desember lalu dan awal januari ini banyak surat kabar yang menuliskan apa pendapat paranormal mengenai tahun 2010 ini. Kebanyakan dari mereka meramalkan adalah hal-hal yang buruk. Ada yang menyatakan bahwa tahun 2010 ini akan terjadi banyak bencana. Kemarin saya membaca di sebuah surat kabar terbitan lokal (Medan) yang meramalkan di tahun Harimau ini akan banyak orang yang bunuh diri. Tulisan itu mengingatkan saya malam pada tanggal 31 desember 2009 lalu di kompleks perumahan tempat saya tinggal ada seorang ibu muda yang
mengakhiri tahun dengan mengakhiri hidupnya, bunuh diri dengan minum baygon. Kesulitan hidup membuat dia mengambil jalan pintas itu. Sungguh kasihan! Ibu itu mengira bahwa dengan bunuh diri dia bisa mengakhiri penderitaan hidupnya. Justru dengan bunuh diri dia memulai penderitaan yang tidak akan pernah berkesudahan. Bunuh diri akan membawa dia kedalam lautan api yang tidak pernah padam. Dia tidak sabar akan penderitaan yang singkat.

Saudaraku, hidup itu tidak lama kira-kira hanya 70 tahun atau delapan puluh tahun saja. Karena itulah rata-rata umur yang di berikan Tuhan kepada manusia. Artinya, jika manusia diijinkan menderita, paling lama penderitaan itu hanya 70 atau 80 tahun saja. Apakah kita tidak bisa bersabar selama itu demi kemuliaan kekal yang Tuhan janjikan?

Ingat Lazarus! Dia sangat menderita ketika hidup dibumi, dia hanya hidup dari bawah meja si orang kaya mengharapkan remah-remah roti yang terjatuh. Bahkan hidupnya persis seperti anjing yang menjilat boroknya yang juga menunggu remah-remah yang jatuh dari meja tuannya namun dia sabar pada penderitaan. Akhirnya, ketika masa hidupnya telah berakhir dia di bawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham dan disana dia mendapat kebahagiaan selamanya. Sementara si orang kaya masuk kedalam api kekal.

Kembali kepada ramalan tadi!
Apakah kita harus percaya kepada ramalan itu? Tidak! Jangan pernah percaya kepada mereka. Kalaupun apa yang mereka ramalkan terjadi, itu hanya kebetulan saja. Mengapa? Karena Tuhan telah berkata bahwa tidak ada seorang manusiapun yang mengetahui apa yang terjadi di masa depan.

Pengkhotbah  7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Saudaraku, dalam Matius 9, suatu ketika Yesus di datangi oleh seorang buta agar  Tuhan mencelikkan matanya. Tuhan Yesus berkata kepada orang buta itu  “Jadilah kepadamu menurut imanMu”. Maka celiklah mata orang buta itu. Mengapa dia bisa sembuh? Itu karena dia mengarahkan imannya kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan dia, maka terjadilah sesuai dengan imannya itu.

Lalu yang menjadi pertanyaan, kepada siapakah saudara mengarahkan iman? Kepada Tuhankah atau kepada  para peramal itu? Ingat! Tuhan berkata “Jadilah kepadamu menurut imanmu".  Jika saudara mengarahkan iman kepada peramal, maka jadilah seperti apa yang dikatakan peramal itu kepada saudara, hidup anda akan penuh kesulitan dan malapetaka persis yang diramalkan oleh peramal itu.

Bukan hanya itu, jika kita mengarahkan iman kita kepada mereka maka kita ternyata menentang Allah.

Imamat  20:6 Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.

Akan tetapi jika saudara mengarahkan iman kepada Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan takut dan gentar maka saudara  akan memiliki masa depan yang cerah. Tuhan tidak pernah memberi rancangan kecelakaan kepada umatnya. Tuhan memberi rancangan yang indah dan masa depan yang penuh harapan. Baca ayat pembuka diatas.

Bukan hanya itu, Tuhan juga memberikan janji perlindungan. Mari kita baca ayat dibawah:

Mazmur 91:1-11 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Ditambah lagi, Tuhan berjanji akan membedakan orang yang beribadah kepadanya dengan orang yang tidak. Kita temukan pada ayat dibawah:

Maleakhi 3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Helleluya! Allah kita luar biasa!! Terpujilah nama Tuhan. Oleh sebab itu mari kita beribadah kepada Tuhan dengan takut dan gentar maka kita akan memiliki masa depan yang penuh harapan.

Mengambil Keputusan Terpenting dalam Hidup

Ayub 34:4  Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan bersama-sama apa yang baik.

Mengambil keputusan adalah merupakan hal yang rutin dilakukan oleh setiap manusia walaupun itu terkadang tanpa disadarinya. 
 
Apa yang akan terjadi dalam hidup anda atau bagaimana kehidupan anda nantinya di pengaruhi oleh keputusan-keputsan yang anda ambil saat ini. Anda tidak akan mungkin menjadi seorang Dokter kalau saat ini anda mengambil jurusan Teknik dalam kuliah anda. Anda juga tidak akan mungkin menikah dengan seorang yang baik-baik dan menjadi keluarga yang bahagia jika saat ini anda memutuskan bergaul dengan berandalan atau sejenisnya. Oleh sebab itu betapa pentingnya kita memperhatikan keputusan kita.

Saudaraku, berdasarkan tingkat kepentingannya, keputusan dapat digolongkan atas 3 tingkat, yaitu: keputusan biasa, keputusan penting, keputusan terpenting.

Yang dimaksud dengan keputusan biasa adalah keputusan-keputusan sehari-hari yang dampaknya tidak berpengaruh besar akan masa depan kita. Misalnya keputusan untuk tidur, keputusan untuk makan, keputusan untuk pergi ke suatu tempat dan lain sebagainya.

Yang dimaksud dengan Keputusan Penting adalah keputusan-keputusan yang kita ambil yang dapat mempengaruhi hidup kita di masa yang akan datang. Misalnya memilih sekolah, memilih tempat kuliah, memilih jurusan kuliah, milih pasangan hidup dan lain sebagainya. Pada tingkat ini, jika kita salah mengambil keputusan maka akan mempengaruhi masa depan kita. Misalnya ketika masuk perguruan tinggi kita mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan bakat, minat dan prestasi maka akan mempengaruhi kesejahteraan kita nantinya. Nah, disini ada banyak orang yang salah dalam mengambil keputusan yang mengakibatkan kehidupan mereka susah.

Saya ingat waktu dahulu Sekolah Dasar ada sebuah Puisi yang berjudul “Menyesal”, yang isinya tentang penyesalan seseorang karena telah menyia-nyiakan masa mudanya. Pada masa mudanya Ia memutuskan untuk berhenti mengejar pendidikan dan memilih hidup santai. Akibat keputusannya itu pada masa tuanya hidup miskin dan sengsara.

Saudaraku, memilih pasangan hidup, memilih Sekolah, memilih jurusan kuliah adalah keputusan Penting bahkan sangat penting. Namun tahukah saudara bahwa itu bukanlah keputusan terpenting? Mengapa? Karena semuanya itu adalah untuk kehidupan di dunia ini. Keputusan-keputusan itu hanya mempengaruhi hidup kita di dunia ini. Lalu apa KEPUTUSAN YANG TERPENTING? Keputusan yang bagaimanakah itu?

Saudaraku, hanya ada satu keputusan yang terpenting dalam hidup kita, yaitu keputusan yang mempengaruhi hidup kita baik di dunia ini maupun di kehidupan yang akan datang. Apakah itu? Itu adalah ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi dan hidup di dalam kesucian dan kebenaran. Ketika saudara telah mengambil keputusan itu maka saudara telah mengambil KEPUTUSAN TERPENTING didalam hidup saudara karena keputusan itu bukan hanya mempengaruhi hidup saudara saat ini tetapi juga mempengaruhi kehidupan saudara setelah meninggalkan dunia ini.

Banyak orang tidak menyadari hal itu. Mereka hanya sibuk dan berputar-putar pada keputusan penting dan tidak mengambil keputusan yang terpenting. Mereka lebih memilih untuk memperhatikan hal-hal dunia ini saja. Jikapun mereka telah menjadi orang kristen, mereka hanya mengejar berkat-berkat dunia saja. Itulah sebabnya ketika pencobaan datang, mereka dengan mudah berbalik kepada kehidupan dunia ini. Alkitab mencatat orang-orang demikian adalah orang-orang yang paling malang. Kita temukan pada ayat dibawah:

1 Korintus 15:19  Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Saudaraku, sudahkan saudara mengambil keputusan yang terpenting itu? Sudahkah saudara memutuskan untuk memilih Yesus sebagai Tuhan dan Jurus Selamat pribadimu? Ingat! Keputusan ini lebih penting dari keputusan apapun yang ada di dunia ini bahkan keputusan ini adalah KEPUTUSAN TERPENTING karena akan menentukan kehidupanmu, untuk kehidupan yang selama-lamanya. Apakah saudara ingin hidup bahagia selama-lamanya atau menderita selama-lamanya.

Keputusan penting, yaitu keputusan memilih jurusan perkuliahan yang tepat dan sesuai hanya akan mempengaruhi hidupmu selama 70, 80 atau 90 tahun saja, sesuai dengan umur manusia. Jika disini anda salah mengambil keputusan, kemungkinan saudara hanya menderita selama itu saja. Tetapi ketika saudara melalaikan dalam hal mengambil keputusan TERPENTING tersebut maka saudara akan mengalami penderitaan yang abadi, selama-lamanya.

Oleh sebab itu saudara, sudahkan saudara mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Jurus Selamat Pribadimu? Jika sudah maka bertekunlah didalamnya dan berusahalah untuk hidup benar dan kudus. Namun, jika saudara belum mengambil keputusan TERPENTING tersebut, inilah saatnya untuk memutuskan. Jangan tunggu waktu lagi karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi kemudian. Camkanlah firman dibawah ini:

Ibrani  4:7  Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"